Holocaust..ya,,pasti Anda pernah membaca atau paling tidak mendengar tentang hal ini, tapi tahukah Anda, sebagian besar berita yang memberitakan Holocaust hanyalah propaganda semata? Sejarah tentang kekejaman Hitler di masa Perang Dunia ll menyisakan banyak kisah pahit bagi sebagian orang. Tak terkecuali orang Yahudi, Hitler yang dikisahkan sangat membenci kaum Yahudi(yang telah merusak perekonomian negaranya) diceritakan telah banyak membantai kaum Yahudi. Dalam cerita mereka, Hitler disebut-sebut telah membantai 6 juta kaum Yahudi, jumlah yang sangat besar tentunya. Apakah Hitler benar-benar membantai kaum Yahudi sedemikian banyak? Jawabannya bisa benar dan salah. Jawaban benarnya, memang, Hitler telah membunuh banyak orang Yahudi, dan jawaban salahnya adalah Hitler tidak membunuh orang Yahudi sebanyak itu. Ya, tidak 6 juta manusia, tetapi 'hanya' sekitar 200.000 sampai 300.000 orang. Bagaimana bisa seperti ini? lalu seperti apa bukti-buktinya, silakan dilanjutkan ke paragraf berikutnya..
CERITA YANG UMUM BEREDAR DI MASYARAKAT
Pada Perang Dunia II, diceritakan Nazi di bawah komando Hitler telah membunuh banyak kaum Yahudi, yaitu sejumlah 6 juta orang. Cerita 'dongeng' ini beredar luas di masyarakat (terutama negara-negara timur seperti kita) tanpa adanya bukti otentik tentang kejadian tersebut, dan tanpa pengakuan dari ahli sejarah yang kapabel, kecuali orang Yahudi sendiri tentunya. Cerita ini langsung menjadi sebuah dogma yang seolah-olah benar ketika diceritakan secara berulang-ulang, bahkan film yang 'mendokumentasikan' tragedi ini diproduksi, sehingga seolah-olah tragedi itu benar terjadi. Yang paling sering menipu masyarakat adalah biasanya di dalam film atau foto termuat gambar mayat bertumpukkan dengan sangat banyak. Padahal mayat itu sendiri tidak sampai ratusan ribu jumlahnya. Dan tidak ada konfirmasi itu adalah orang Yahudi, hanya judulnya saja yang Yahudi kemudian diberikan gambar seperti itu, masyarakat akan tertipu bahwa itu adalah orang Yahudi(walaupun tidak sepenuhnya salah)dan berjumlah banyak(langsung percaya pada angka 6 juta karena rata-rata belum pernah melihat mayat sebanyak itu). Lalu seperti apa cerita sebenarnya?
CERITA SEBENARNYA dan KEMUSTAHILAN HOLOCAUST
Di Perang Dunia II, Nazi melakukan peperangan dengan banyak bangsa. Peperangan ini tentu saja menimbulkan banyak korban. Bahkan di pihak Nazi sendiri mencapai jumlah 9 juta orang, dan 5,1 juta orang menjadi tahanan(Rana I. Aloy, anggota Komite Pendataan Holocaust AS-Polandia). Bahkan, musuh Nazi, Rusia(Uni Soviet kala itu) pasukannya dibantai hingga paling tidak 25 juta orang (sutradara Hollywood, Oliver Stone). Stone juga membeberkan bahwa lobi Yahudi di Gedung Putih sangat kuat. Ia mengatakan itu semua ketika diwawancarai Sunday Times. Lalu berapakah korban dari pihak Yahudi sendiri? Seorang pengamat Iran, Doktor Muhammad Taqi Pour mengatakan, dari jumlah keseluruhan warga Yahudi Jerman yang mencapai 600 ribu orang, 400 ribu di antaranya atas perintah Hitler telah meninggalkan Jerman sebelum perang dunia II dikobarkan. Ini berarti tinggal tersisa sekitar 200 ribu kaum Yahudi di Jerman. Pernyataan ini dikuatkan oleh pernyataan dari Pastor Inggris, Richard Williamson yang mengatakan bahwa korban di pihak Yahudi hanya sekitar 200 hingga 300 ribu orang. Tidak sampai 5% dari 6 juta bahkan.
Selain pernyataan dari pihak-pihak di atas masih banyak lagi bukti yang membuat tragedi ini semakin ganjil.
Pada era perang dunia II tidak ada laporan mengenai pembunuhan massal orang-orang yahudi. Dalam laporan Palang Merah Internasional dan perundingan sejumlah pejabat negara penentang Nazi, juga tidak disebutkan keterangan soal pembakaran orang-orang Yahudi oleh Nazi. Rezim Zionis saja yang terlalu membesar-besarkan tragedi pembantaian orang-orang Yahudi. Bukti lainnya adalah bahwa, dalam dokumen pemerintahan Nazi, Hitler tidak pernah menginstruksikan pembantaian massal terhadap orang-orang Yahudi. Bahkan tidak ada catatan mengenai pengalokasian dana besar untuk program tersebut. Karena, program pembantaian enam juta orang Yahudi itu tentu menelan dana BESAR dan rencana yang matang.
Persoalan lain yang menyebabkan tragedi Holocaust itu sulit diterima adalah, Jerman tidak mempunyai fasilitas untuk melakukan pembantaian massal tersebut. Pihak Zionis mengklaim bahwa para serdadu Jerman membantai orang-orang Yahudi dengan menggunakan gaz beracun Zyclon-B, dan kemudian membakar janazah mereka kamp konsentrasi. Bagi negara yang sedang dilanda perang besar, melakukan aksi pembantaian massal di negara jajahannya adalah tindakan yang sangat TIDAK LOGIS dan akan menelan biaya SANGAT BESAR. Disamping itu, apa perlunya pasukan Nazi meracuni orang-orang Yahudi terlebih dahulu baru kemudian membakar jenazah mereka..(?)
Poin lain yang disinggung oleh seorang mantan guru besar universitas di Perancis, Profesor Robert Faurisson adalah, orang-orang Yahudi hanya dijadikan BUDAK di kamp-kamp Nazi. Dan Nazi sama sekali tidak memiliki kepentingan untuk membantai mereka. Karena tindakan tersebut sama halnya dengan membuang tenaga mereka dan tenaga kerja sia-sia. Faurisson dan sejumlah orang yang sepaham dengannya menilai tragedi Holocaust sebagai sebuah sebuah dongeng karya orang-orang Zionis. Menurut keterangan para pengamat, ruang-ruang gas yang gencar dipublikasikan oleh Rezim Zionis itu, sebenarnya adalah ruang sterilisasi atau penyemprotan gas anti bakteri pada pakaian dan badan jenazah.
Yang sebenarnya terjadi adalah, pada era PD II khususnya akhir perang tersebut, berbagai penyakit menular seperti wabah dan tipes menjangkiti para tahanan di kamp konsentrasi Nazi. Oleh karena itu, cara antisipasi dan penanganai wabah tersebut adalah dengan menyemprotkan zat anti bakteri dan membakar pakaian serta jenasah yang telah terkontaminasi virus. Dan fenomena ini dipandang sebagai peluang besar bagi orang-orang Zionis untuk mengemukakan fiksi Holocaust.
LALU UNTUK APA KAUM ZIONIS MEMPROPAGANDAKAN TRAGEDI HOLOCAUST?
Sesuai cita-cita kaum mereka di dalam protocol of zionis , mereka harus mampu menguasai dunia dan untuk itu dibutuhkan suatu tempat pemerintahan, ya, negara baru, Israel.. Dengan menyebarkan berita fiksi holocaust tersebut mereka 'mengemis' dengan penuh memelas agar diberi secuil tanah untuk berdirinya 'negara' mereka. Dan akhirnya berdirilah sebuah negara kecil bernama Israel di tanah Palestina di sekitar tahun 1946. Ingat juga tahun berapa PD II berakhir, sangat berhubungan bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar